
Assalamu alaikum dr Insan…Saya ingin menanyakan…putra saya sewaktu berumur 4 tahun pernah di diagnosa TBC oleh seorang dokter …akhirnya kami setuju utk pengobatan 6 bulan…setelah 6 bulan di cek ulang dg rontgen ternyata menurut dokter tersebut di perpanjang pengobatan hingga 3 bulan berikutnya…dan di cek pd akhir 3 bulan tsb ternyata hasil rontgen katanya belum bersih. Kami kecewa akan diagnosa dokter tersebut lalu kami pindah,ke dokter lain…dan alangkah terkejutnya kami dimarahi dokter kedua ini atas sikap menurut kami thd dokter pertama…ternyata anak kami hanya,penderita asma.Tapi dok , akibat pengobatan tbc hingga 9 bulan ke anak kami yg balita itu mengakibatkan pencernaannya menjadi tdk normal, pernah hingga sebulan bab nya tdk keluar dan tertahan di dalam perut hingga kami lakukan operasi kecil utk keluarkan bab yang mengeras…dan pertumbuhan anak kami itu tdk senormal kakak kakaknya…kata banyak orang anak kami alami kurang daya resap nutrisi krn banyaknya racun dampak obat TBC itu..Yang ingin saya tanyakan…apa yang harus kami perbuat agar pertumbuhannya kembali normal…apa dengan habbatussauda bisa detox racun obat TBC itu dan bagaimana metode pemakaiannya…maksudnya berapa volume habbats sehari hrs diminum?Terimakasih sebelumnya, smoga berkenan dokter menjawabnya…
Wa’alaikumussalam
Reza Saputra
Penanya Yth
Dalam memberikan terapi kepada pasien, hal pertama yang harus diperhatikan adalah “Penegakan Diagnosa”. Dalam kasus yang anda alami, ternyata ada kesalahan dalam penegakan diagnosa, sehingga pasien diberikan terapi yang kurang tepat.
Obat-obatan TBC memang memiliki banyak efek samping. Diantara Efek samping obat TBC:
– Rifampisin : hepatotoksik (gangguan hati), warna air kencing kemerahan (jadi harus dibilang pada pasien agar mereka tidak kaget)
– INH : hepatotoksik, neuritis perifer (gangguan saraf, kesemutan), untuk itu maka pemberian INH perlu dibarengi dengan diberikan vitamin B6
– Pirazinamid : nyeri sendi
– Etambutol : neuritis optika (gangguan penglihatan), nefrotoksik (gangguan fungsi ginjal), skin rash atau gangguan kulit.
selain itu, obat TBC dapat membuat mual dan muntah-muntah serta gangguan pencernaan lainnya.
Penanggulangan efek samping obat-obat TBC diarahkan kepada keluhan yang timbul serta organ yang mengalami kerusakan. Sistem dan alat tubuh yang sering mengalami kerusakan adalah syaraf dan liver. Dalam kasus ini kami menilai dua hal itulah yang mengalami permasalahan.
Habbatussauda memiliki kandungan vitamin Neurotropik yang dapat menutrisi syaraf, dan juga bersifat hepatoprotektif, yakni dapat melindungi serta memperbaiki fungsi liver. Komposisi kecukupan nutrisi harian per 100 gram kadar air untuk vitamin B dan Neurotropik dalam habbatussauda adalah sbb:
Thiamin : 100% (mengandung 1,5 mg dari 1,5 mg yang dibutuhkan)
Riboflavin : 5,9% (mengandung 0,1 mg dari 1,7 mg yang dibutuhkan)
Pyrydoxin : 25% (mengandung 0,5 mg dari 2 mg yang dibutuhkan)
Niacin : 28,5% (mengandung 5,7 mg dari 20 mg yang dibutuhkan)
Sedangkan sifat Hepatoprotektif habbatussauda, diantaranya dimuat dalam jurnal ilmiah yang berjudul: “Hepatoprotective Effects of Nigella sativa L and Urtica dioica L on Lipid Peroxidation, Antioxidant Enzyme Systems and Liver Enzymes in Carbon Tetrachloride-treated Rats” yang diterbitkan di World Journal Gastroenterology tahun 2005.
Dan juga “Protective Effect of Nigella sativa Seed on CCl4 Induced Hepatotoxicity” yang juga dilakukan di tahun 2005.
Hal ini banyak dimuat di jurnal-jurnal ilmiah yang insyaa Allah akan kami jelaskan panjang lebar di lain tempat.
Untuk kasus ini kami menyarankan pemberian madu dan minyak Habbatussauda, dengan jenis dan dosis yang akan diuraikan oleh tim dari PT Habbatussauda International. Demikian saran dari kami.
dr. Insan Agung Nugroho
Saran dari Tim Therapy Habbats :
Melihat kasus di atas, kami menyarankan:
1. Konsumsi Madu Arab, dosis 2 hingga 3x 1 sendok makan. Madu ini sudah diperkaya dengan khasiat luar biasa dari minyak Habbatussauda.
2. Konsumsi Habbats Black Diamond sehari cukup setengah sendok makan rumahan.
Tim Therapy Habbats