Puasa intermiten, khususnya pola 16:8 yang populer saat ini, telah menarik perhatian banyak orang karena manfaatnya bagi kesehatan. Namun, apakah Anda tahu bahwa praktik ini sebenarnya memiliki akar yang dalam dalam ajaran Islam? Mari kita telusuri hubungan antara puasa intermiten dengan pengobatan cara Nabi Muhammad SAW dan sunnah-sunnah beliau.
Puasa dalam Islam: Lebih dari Sekadar Ibadah
Puasa dalam Islam bukan hanya ibadah semata, tetapi juga memiliki dimensi kesehatan yang sangat penting. Nabi Muhammad SAW sering kali menganjurkan umatnya untuk berpuasa, baik puasa wajib seperti Ramadan maupun puasa sunnah lainnya. Beliau bersabda:
“Puasalah kamu, niscaya kamu akan sehat.” (HR. Bukhari)
Hadis ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW telah memahami pentingnya puasa untuk menjaga kesehatan.
Puasa Intermiten 16:8: Refleksi dari Sunnah Nabi
Pola puasa intermiten 16:8, dengan durasi puasa 16 jam dan jendela makan 8 jam, sebenarnya memiliki kesamaan dengan beberapa praktik puasa sunnah yang dianjurkan oleh Nabi SAW. Misalnya:
- Puasa Senin dan Kamis: Nabi SAW sangat menganjurkan umatnya untuk berpuasa pada hari Senin dan Kamis. Meskipun durasi puasanya tidak spesifik seperti pola 16:8, namun prinsip puasa secara berkala sudah ada.
- Puasa Daud: Puasa Daud adalah puasa yang dilakukan secara selang-seling, satu hari puasa dan satu hari makan. Pola ini juga memiliki kemiripan dengan puasa intermiten.
Manfaat Puasa Intermiten yang Sejalan dengan Sunnah
Penelitian modern telah mengungkap banyak manfaat puasa intermiten bagi kesehatan, di antaranya:
- Penurunan berat badan: Puasa intermiten dapat membantu membakar lemak dan menurunkan berat badan secara efektif.
- Peningkatan sensitivitas insulin: Puasa intermiten dapat memperbaiki metabolisme glukosa dan mengurangi risiko diabetes.
- Perlindungan terhadap penyakit jantung: Puasa intermiten dapat menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol jahat, dan peradangan, sehingga mengurangi risiko penyakit jantung.
- Perbaikan kesehatan otak: Puasa intermiten dapat merangsang pertumbuhan sel-sel otak baru dan meningkatkan fungsi kognitif.
Semua manfaat ini sejalan dengan prinsip-prinsip kesehatan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Beliau sangat menekankan pentingnya menjaga kesehatan tubuh agar dapat menjalankan ibadah dengan sempurna.
Kesimpulan
Puasa intermiten pola 16:8 dapat dianggap sebagai salah satu bentuk penerapan sunnah Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan modern. Selain memberikan manfaat kesehatan yang luar biasa, puasa intermiten juga merupakan ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Namun, perlu diingat bahwa puasa intermiten tidak cocok untuk semua orang. Sebelum memulai puasa intermiten, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes, gangguan makan, atau sedang hamil atau menyusui.
Dengan demikian, puasa intermiten dapat menjadi pilihan gaya hidup yang sehat dan bermanfaat, sekaligus menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Penggabungan Konsumsi rutin Minyak Habbatussauda dengan Puasa Intermittent 16/8:
- Meningkatkan Efektivitas Puasa: Minyak habbatusauda dapat membantu Anda merasa kenyang lebih lama, sehingga mengurangi rasa lapar selama periode puasa.
- Meningkatkan Manfaat Kesehatan: Senyawa aktif dalam minyak habbatusauda dapat bekerja sama dengan manfaat puasa intermittent untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
DAPATKAN GRATIS BUKU “KEDAHSYATAN HABBATUSSAUDA” dan GRATIS MEMBER Habbats Institute
Anda tidak perlu khawatir dan ragu memesan produk kami karena kini sudah ada Layanan BAYAR DI TEMPAT (COD) sehingga lebih aman dan terpercaya. Barang bisa sampai langsung ke tangan Anda.
DIBUKA KEAGENAN DAN RESELLER
DAPATKAN PROMO KHUSUS RESELLER DAN AGEN
Untuk informasi lebih lanjut dan pemesanan silahkan menghubungi :
Tlp/WA : 0821-1601-8939 dan 0812-2287-2624
Web : www.habbats.co.id