Benarkah khamr bisa dibuat dari madu? Atau bisakah madu berubah menjadi khamr? Bagaimana hal tersebut bisa terjadi?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kami kutipkan hadits sebagai berikut :
Dari an-Nu’man bin Basyir Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
‘Sesungguhnya dari gandum bisa dijadikan khamr, dari sya’ir bisa dijadikan khamr, dari anggur kering bisa dijadikan khamr, dari kurma bisa dijadikan khamr, dan dari madu bisa dijadikan khamr.’
Shahih Sunan Ibni Majah (no. 2724), Sunan Ibnu Majah (II/1121, no. 3379), Sunan Abi Dawud (X/114, no. 3659), Sunan at-Tirmidzi (III/197, no. 1934)
Dari keterangan hadits di atas, salah satu bahan yang bisa dibuat khamr adalah madu. Tentu saja melalui proses fermentasi. Proses fermentasi sendiri bisa dibuat secara intervensi buatan, bisa juga terfermentasi secara alami karena adanya faktor-faktor alam yang memenuhi syarat.
Saat ini pun juga masih diproduksi jenis wine yang berasal dari madu yang biasa disebut mead. Beberapa negara memang memproduksi khamr mereka menggunakan madu. Tentu saja setelah berubah kadar alkoholnya menjadi mead atau khamr, hukum madu yang halal menjadi berubah.
KHAMR BISA TERBUAT DARI MADU
Beberapa hal yang memudahkan terjadinya fermentasi menjadi khamr :
- Adanya bakteri
- Adanya pertukaran gas
- Kadar sukrosa
- Kadar air yang tinggi
Jika madu dikemas dengan kemasan botol, maka akan menghambat pertukaran gas yang menghambat terjadinya fermentasi. Beda halnya ketika madu dikemas dengan wadah plastik yang cenderung berpori dan memungkinkan terjadinya fermentasi. Hal ini ditandai dengan menggembungnya wadah madu yang terbuat dari plastik.
Kadar air madu juga berpengaruh. Maka standart SNI, kadar air madu maksimal 22%. Demikian pula kadar sukrosa atau gula pasir. Madu yang dikemas dengan botol kaca, kadar air rendah dan bebas sukrosa adalah madu yang memiliki kemungkinan terfermentasi paling kecil. Madu yang sudah terfermentasi akan berkurang atau bahkan hilang khasiat yang dimilikinya. Yang paling penting lagi, madu tidak berubah menjadi khamr gara-gara terfermentasi.
Maka pilihlah madu yang memenuhi syarat SNI dengan kemasan yang baik agar proses fermentasi tidak terjadi.
Bagi anda yang mendambakan Madu dengan kadar air di bawah 22%, bebas sukrosa atau gula pasir dan dikemas dengan kemasan botol kaca, maka MADU ROYAL FIRDAUS adalah pilihan tepat. Madu Royal Firdaus berkadar air hanya 13,36%, bebas sukrosa dan dikemas dengan kemasan botol kaca yang elegan. Bebas dari kontaminan logam berbahaya yang dibuktikan dengan sertifikat pengujian standar SNI, dan diproses dari nektar tumbuhan organik yang bebas pupuk buatan dan pestisida\